Sebenarnya berapa angka yang pasti tentang jumlah GTT yang ada di Bojonegoro, pada tahun 2009?
Ada pihak yang mensinyalir sekitar 4.000 orang. Sedangkan dari pihak yang mengaku FKGTT Bojonegoro, jumlah GTT sekitar 8.432 orang. Manakah yang tepat?
Kalau dikatakan yang tepat adalah dari perhitungan FKGTT tersebut, berarti ia punya data lengkap tentang jumlah GTT. Ini artinya juga adalah dengan dibuktikannya dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota.
Sekarang berapa banyak GTT yang punya KTA tersebut? Ternyata tak semua GTT punya, dan faktanya tak semua tahu tentang dimana sekretariat plus para pengurus FKGTT tersebut?
Coba sekarang baca berita dari Radar Bojonegoro, tgl. Senin, 13 Juli 2009, yang berjudul "Verifikasi Anggota, Buat KTA" :
BOJONEGORO - Ratusan guru tidak tetap (GTT) Bojonegoro mendatangi kampus STAI Sunan Giri Bojonegoro, kemarin (12/7). Tujuannya, untuk mendapatkan kartu tanda anggota (KTA) Forum Komunikasi (FK) GTT Bojonegoro. Menurut sejumlah GTT, KTA ini sebagai tahap awal masuk data base sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Namun, dari pantauan Radar Bojonegoro, mereka yang datang dari berbagai kecamatan tersebut harus kecewa. Sebab, saking banyaknya GTT yang datang membuat FKGTT kewalahan dan hanya mendata 100 GTT. Sisanya, pendataan diserahkan kepada pengurus FKGTT di kecamatan masing-masing. Untuk mendapatkan KTA, setiap GTT diwajibkan membayar Rp 10 ribu.
Meski demikian, hal ini membuat sejumlah GTT kecewa. Hartini, GTT dari Kecamatan Temayang, misalnya. Dia mengaku sengaja datang ke Bojonegoro untuk mendapatkan formulir KTA. Setelah dapat KTA, Hartini berharap namanya masuk data base, untuk kemudian diusulkan menjadi PNS tahun mendatang.
Koordinator FKGTT Bojonegoro Nur Hadi Cholish mengakui dirinya tidak menyangka banyak GTT yang datang. Padahal sebelumnya FKGTT hanya mengirimkan 100 lembar formulir. Namun, Cholis menampik anggapan GTT bahwa pendataan KTA ini sebagai langkah awal masuk data base PNS. "KTA ini hanya untuk verifikasi anggota," ujarnya.
Selain itu, FKGTT juga mendesak Pemkab Bojonegoro untuk memperhatikan nasib GTT. "Apalagi, sebelumnya bupati pernah menjanjikan kepada GTT bahwa gaji mereka akan sepadan dengan UMK (upah minimum kabupaten)," imbuh Cholis seraya menambahkan jumlah GTT di Bojonegoro ada 8.432 orang. (rij)
Ada pihak yang mensinyalir sekitar 4.000 orang. Sedangkan dari pihak yang mengaku FKGTT Bojonegoro, jumlah GTT sekitar 8.432 orang. Manakah yang tepat?
Kalau dikatakan yang tepat adalah dari perhitungan FKGTT tersebut, berarti ia punya data lengkap tentang jumlah GTT. Ini artinya juga adalah dengan dibuktikannya dengan kepemilikan Kartu Tanda Anggota.
Sekarang berapa banyak GTT yang punya KTA tersebut? Ternyata tak semua GTT punya, dan faktanya tak semua tahu tentang dimana sekretariat plus para pengurus FKGTT tersebut?
Coba sekarang baca berita dari Radar Bojonegoro, tgl. Senin, 13 Juli 2009, yang berjudul "Verifikasi Anggota, Buat KTA" :
BOJONEGORO - Ratusan guru tidak tetap (GTT) Bojonegoro mendatangi kampus STAI Sunan Giri Bojonegoro, kemarin (12/7). Tujuannya, untuk mendapatkan kartu tanda anggota (KTA) Forum Komunikasi (FK) GTT Bojonegoro. Menurut sejumlah GTT, KTA ini sebagai tahap awal masuk data base sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
Namun, dari pantauan Radar Bojonegoro, mereka yang datang dari berbagai kecamatan tersebut harus kecewa. Sebab, saking banyaknya GTT yang datang membuat FKGTT kewalahan dan hanya mendata 100 GTT. Sisanya, pendataan diserahkan kepada pengurus FKGTT di kecamatan masing-masing. Untuk mendapatkan KTA, setiap GTT diwajibkan membayar Rp 10 ribu.
Meski demikian, hal ini membuat sejumlah GTT kecewa. Hartini, GTT dari Kecamatan Temayang, misalnya. Dia mengaku sengaja datang ke Bojonegoro untuk mendapatkan formulir KTA. Setelah dapat KTA, Hartini berharap namanya masuk data base, untuk kemudian diusulkan menjadi PNS tahun mendatang.
Koordinator FKGTT Bojonegoro Nur Hadi Cholish mengakui dirinya tidak menyangka banyak GTT yang datang. Padahal sebelumnya FKGTT hanya mengirimkan 100 lembar formulir. Namun, Cholis menampik anggapan GTT bahwa pendataan KTA ini sebagai langkah awal masuk data base PNS. "KTA ini hanya untuk verifikasi anggota," ujarnya.
Selain itu, FKGTT juga mendesak Pemkab Bojonegoro untuk memperhatikan nasib GTT. "Apalagi, sebelumnya bupati pernah menjanjikan kepada GTT bahwa gaji mereka akan sepadan dengan UMK (upah minimum kabupaten)," imbuh Cholis seraya menambahkan jumlah GTT di Bojonegoro ada 8.432 orang. (rij)